Banyak artikel / tulisan di media tentang ‘hacker’, tapi tidak
banyak yang membahas tentang budaya, etika, aturan yang mengatur komunitas
misterius ini. Sebuah masyarakat yang hanya ada & dikenal diantara
underground (demikian istilah mereka). Tulisan ini di sadur dari beberapa bahan
di Internet underground seperti tulisan Gilbert Alaverdian akan mencoba
membahas hal-hal ini, agar masyarakat umum dapat mengerti sedikit tentang
sub-culture di dunia underground.
Di media & stereotype masyarakat
tentang hacker adalah orang yang jahat dan suka merusak. Padahal arti
sebetulnya hacker adalah tidak seperti yang dibayangkan banyak orang.
Stereotype ABG 15 tahun, yang duduk di belakang komputer berjam-jam, masuk ke
sistem dan men-delete atau menghancurkan apa saja yang bisa mereka hancurkan –
“anak” ini dikenal sebagai cracker bukan sebagai hacker. Cracker ini yang
sering anda dengar di berita / media, mematikan situs web, menghapus data dan
membuat kekacauan kemanapun mereka pergi.
Di dunia elektronik bawah tanah (underground) nama jarang digunakan.
Orang biasanya menggunakan nama alias, callsign atau nama samaran. Hal ini
memungkinkan kita bisa menyamarkan identitas, dan di kenali sesama underground.
Beberapa nama populer diantara hacker Indonesia bisa dikenali seperti hC, cbug,
litherr, fwerd, d_ajax, r3dshadow, cwarrior, ladybug, chiko, gelo, BigDaddy
dsb..
Apakah perbedaan mendasar antara cracker & hacker? Di http://www.whatis.com, cracker di definisikan
sebagai “seseorang yang masuk ke sistem orang lain, biasanya di jaringan
komputer, membypass password atau lisensi program komputer, atau secara sengaja
melawan keamanan komputer. Cracker dapat mengerjakan hal ini untuk keuntungan,
maksud jahat, atau karena sebab lainnya karena ada tantangan. Beberapa proses
pembobolan dilakukan untuk menunjukan kelemahan keamanan sistem”
Hacker menurut Eric Raymond di definisikan sebagai programmer yang
pandai. Sebuah hack yang baik adalah solusi yang cantik kepada masalah
programming dan “hacking” adalah proses pembuatan-nya. Menurut Raymond ada lima
(5) karakteristik yang menandakan seseorang adalah hacker, yaitu:
- Seseorang yang suka belajar detail dari bahasa pemrograman atau system.
- Seseorang yang melakukan pemrograman tidak cuma berteori saja.
- Seseorang yang bisa menghargai, menikmati hasil hacking orang lain.
- Seseorang yang dapat secara cepat belajar pemrogramman.
- Seseorang yang ahli dalam bahasa pemrograman tertentu atau sistem tertentu, seperti “UNIX hacker”.
Yang menarik, ternyata dalam dunia hacker terjadi strata-strata
(tingkatan) yang diberikan oleh komunitas hacker kepada seseorang karena
kepiawaiannya, bukan karena umur atau senioritasnya. Saya yakin tidak semua orang
setuju dengan derajat yang akan dijelaskan disini, karena ada kesan arogan
terutama pada level yang tinggi. Untuk memperoleh pengakuan / derajat, seorang
hacker harus mampu membuat program untuk eksploit kelemahan sistem, menulis
tutorial (artikel), aktif diskusi di mailing list, membuat situs web dsb.
Hirarki Hacker
Mungkin agak terlalu kasar jika di sebut hirarki / tingkatan hacker;
saya yakin istilah ini tidak sepenuhnya bisa di terima oleh masyarakat hacker.
Oleh karenanya saya meminta maaf sebelumnya. Secara umum yang paling tinggi
(suhu) hacker sering di sebut ‘Elite’; di Indonesia mungkin lebih sering di
sebut ‘suhu’. Sedangkan, di ujung lain derajat hacker dikenal ‘wanna-be’ hacker
atau dikenal sebagai ‘Lamers’.
Elite :
Juga dikenal sebagai 3l33t, 3l337, 31337
atau kombinasi dari itu; merupakan ujung tombak industri keamanan jaringan.
Mereka mengerti sistem operasi luar dalam, sanggup mengkonfigurasi &
menyambungkan jaringan secara global. Sanggup melakukan pemrogramman setiap
harinya. Sebuah anugrah yang sangat alami, mereka biasanya effisien &
trampil, menggunakan pengetahuannya dengan tepat. Mereka seperti siluman dapat
memasuki sistem tanpa di ketahui, walaupun mereka tidak akan menghancurkan
data-data. Karena mereka selalu mengikuti peraturan yang ada. Salah satu suhu
hacker di Indonesia yang saya hormati & kagumi kebetulan bekas murid saya
sendiri di Teknik Elektro ITB, beliau relatif masih muda sekarang telah menjadi
seorang penting di Research & Development Telkomsel.
Semi Elite:
Hacker ini biasanya lebih muda daripada
Elite. Mereka juga mempunyai kemampuan & pengetahuan luas tentang komputer.
Mereka mengerti tentang sistem operasi (termasuk lubangnya). Biasanya
dilengkapi dengan sejumlah kecil program cukup untuk mengubah program eksploit.
Banyak serangan yang dipublikasi dilakukan oleh hacker kaliber ini, sialnya
oleh para Elite mereka sering kali di kategorikan Lamer.
Developed Kiddie:
Sebutan ini terutama karena umur
kelompok ini masih muda (ABG) & masih sekolah. Mereka membaca tentang
metoda hacking & caranya di berbagai kesempatan. Mereka mencoba berbagai
sistem sampai akhirnya berhasil & memproklamirkan kemenangan ke lainnya.
Umumnya mereka masih menggunakan Grafik User Interface (GUI) & baru belajar
basic dari UNIX, tanpa mampu menemukan lubang kelemahan baru di sistem operasi.
Script Kiddie:
Seperti developed kiddie, Script Kiddie
biasanya melakukan aktifitas di atas. Seperti juga Lamers, mereka hanya
mempunyai pengetahuan teknis networking yang sangat minimal. Biasanya tidak
lepas dari GUI. Hacking dilakukan menggunakan trojan untuk menakuti &
menyusahkan hidup sebagian pengguna Internet.
Lamer:
Mereka adalah orang tanpa pengalaman
& pengetahuan yang ingin menjadi hacker (wanna-be hacker). Mereka biasanya
membaca atau mendengar tentang hacker & ingin seperti itu. Penggunaan
komputer mereka terutama untuk main game, IRC, tukar menukar software prirate,
mencuri kartu kredit. Biasanya melakukan hacking menggunakan software trojan,
nuke & DoS. Biasanya menyombongkan diri melalui IRC channel dsb. Karena
banyak kekurangannya untuk mencapai elite, dalam perkembangannya mereka hanya
akan sampai level developed kiddie atau script kiddie saja.
Sombong
Sombong merupakan salah satu sebab utama seorang hacker tertangkap.
Mereka menyombongkan diri & memproklamirkan apa yang mereka capai untuk
memperoleh pengakuan dari yang lain. Hacker lain, karena pengetahuan-nya masih
kurang, biasanya akan memilih target secara hati-hati. Secara perlahan mereka
akan naik hirarki mereka sesuai dengan kemampuannya, tanpa menyombongkan
dirinya.
Hacker Menolong Industri
Umumnya pembuatan software akan sangat berterima kasih akan masukan
dari para hacker, karena dengan adanya masukan ini software yang mereka buat
menjadi semakin baik. Memang kadang eksploit yang dihasilkan para hacker tidak
langsung di peroleh si perusahaan software, tapi di tahan oleh komunitas
underground ini – sampai digunakan oleh lamers & membuat kekacauan.
Etika
Dalam komunitas hacker ternyata ada etika & aturan main yang
membedakan antara hacker & cracker, maupun hacker kelas rendahan. Salah
satu etika yang berhasil di formulasikan dengan baik ada di buku Hackers: Heroes of the Computer
Revolution, yang ditulis oleh Steven Levy 1984, ada 6 etika yang perlu di
resapi seorang hacker:
- Akses ke komputer – dan apapaun yang akan mengajarkan kepada anda bagaimana dunia ini berjalan / bekerja – harus dilakukan tanpa batas & total. Selalu mengutamakan pengalaman lapangan!
- Semua informasi harus bebas, tidak di sembunyikan.
- Tidak pernah percaya autoritas – percaya pada desentralisasi.
- Seorang hacker hanya di nilai dari kemampuan hackingnya, bukan kriteria buatan seperti gelar, umur, posisi atau suku bangsa.
- Seorang hacker membuat seni & keindahan di komputer.
- Komputer dapat mengubah hidup anda menuju yang lebih baik.
Aturan Main Hacker
Gambaran umum aturan main yang perlu di ikuti seorang hacker seperti
di jelaskan oleh Scorpio http://packetstorm.securify.com/docs/hack/ethics/my.code.of.ethics.html,
yaitu:
- Di atas segalanya, hormati pengetahuan & kebebasan informasi.
- Memberitahukan sistem administrator akan adanya pelanggaran keamanan / lubang di keamanan yang anda lihat.
- Jangan mengambil keuntungan yang tidak fair dari hack.
- Tidak mendistribusikan & mengumpulkan software bajakan.
- Tidak pernah mengambil resiko yang bodoh – selalu mengetahui kemampuan sendiri.
- Selalu bersedia untuk secara terbuka / bebas / gratis memberitahukan & mengajarkan berbagai informasi & metoda yang diperoleh.
- Tidak pernah meng-hack sebuah sistem untuk mencuri uang.
- Tidak pernah memberikan akses ke seseorang yang akan membuat kerusakan.
- Tidak pernah secara sengaja menghapus & merusak file di komputer yang dihack.
- Hormati mesin yang di hack, dan memperlakukan dia seperti mesin sendiri.
Jelas dari Etika & Aturan main Hacker di atas, terlihat jelas
sangat tidak mungkin seorang hacker betulan akan membuat kerusakan di komputer.
Sumber:
100% copas dari artikel Pak Onno W. Purbo, 2008, "Masyarakat Hacker" (masyarakat-hacker-08-2001.rtf)
2 comments
Saya mau tanya cara root android samsung plus gimna caranya
The Benefits of Having a Fair Casino on the Net - Deccasino
It 1xbet is a great casino because it has the highest odds and the most money. 메리트 카지노 주소 The casino offers the best bonuses 메리트카지노 for players, as well as
Post a Comment